Pemerintah Kecamatan Pondoksalam: Purwakarta Miliki Puskesmas Rawat Inap

Rabu, 02 Maret 2011

Purwakarta Miliki Puskesmas Rawat Inap

Siaran Pers - Filosofi dasar pembangunan adalah melangkah dan merespon aspirasi masyarakat selaras dengan kebutuhan yang menjadi keinginannya. Untuk itu setiap gerak langkah dan kebijakan pemerintah harus selalu berdasarkan kebutuhan masyarakat, tidak menjadi keinginan seseorang atau kelompok orang tertentu. Demikian menurut Bupati Purwakarta, H. Dedi Mulyadi, SH pada acara peresmian Puskesmas dengan fasilitas Rawat Inap di Kabupaten Purwakarta, yaitu Puskesmas Sukatani, Puskesmas Wanayasa, dan Cibatu yang dipusatkan di Puskesmas Sukatani, Jl Raya Sukatani - Plered, pada Hari senin (28/2).

Menurut Bupati, untuk mengefektifkan belanja daerah yang tercantum dalam ABPD Kabupaten Purwakarta untuk kesejahteraan masyarakat harus berdasar pada kebutuhan dan keinginan masyarakat. “Pemerintah Kabupaten Purwakarta melakukan prinsip belanja yang efektif terhadap APBD Kabupaten Purwakarta dengan menempatkan kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur publik sebagai prioritas pembangunan”, lanjutnya.

Prioritas pembangunan di wilayah pedesaan dan perkotaan menurut Bupati harus ada perbedaan dalam perumusannya. Untuk wilayah pesedesaan harus diarahkan pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur publik tetapi untuk wilayah perkotaan sudah mengarah pada pemenuhan sarana dan prasarana publik sebagai tempat rekreasi. “saat ini Pemerintah Kabupaten Purwakarta memperbanyak ruang-ruang publik bagi masyarakat untuk berekreasi dan menikmati lingkungan, seperti alun-alun Kiansantang, Situ Buleud dan Hotspot Internet di wilayah alun-alun dan pendopo” ujar Bupati.

Dalam hal reformasi Birokrasi, Bupati mengajak kepada para kepala OPD di Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk terus merespon kebutuhan masyarakat dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada profesionalisme pegawai. “Badan Kepegawaian dan Diklat Kabupaten Purwakarta agar membuat semacam pelatihan–pelatihan dan diklat bagi para pegawai di Lingkungan Pemkab. Purwakarta untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam hal regulasi birokrasi” tegasnya.

“Apabila semua kebutuhan dan keinginan masyarakat dapat dirasakan oleh publik, maka keberadaan pemerintah akan diharapkan oleh masyarakat, lebih jauh kepercayaan akan timbul sehingga masyarakat akan patuh dan taat terhadap program dan kebijakan pemerintah“ tegas Bupati. (Humas Pemkab Purwakarta).sumber (www.purwakartakab.go.id)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Profile Bupati Purwakarta

H. Dedi Mulyadi, SH dilahirkan di Subang pada tanggal 12 April tahun 1971. Masa sekolah dasar sampai sekolah menengah dihabiskan di kota kelahirannya. Beliau bersekolah di Sekolah Dasar Sukabakti sampai lulus tahun 1984, dan sekolah di SMP Negeri Kalijati pada tahun 1987. Kemudian melanjutkan sekolah di SMA Negeri Purwadadi pada tahun 1990. Sambil berkiprah diberbagai organisasi, beliau kembali melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, tepatnya di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Purnawarman sampai tamat tahun 1999. Pemuda energik yang mempunyai prinsip hidup ‘berpikir cermat dan bertindak tepat’ aktif berorganisasi. Diantaranya sebagai Ketua Umum HMI Cabang Purwakarta pada tahun 1994. Senat mahasiswa STH Purnawarman Purwakarta tahun 1994. Wakil Ketua DPS SPSI tahun 1997, yang dilanjutkan menjadi Sekretaris PP SPSTK KSPSI pada tahun 1998. Pada tahun 1998 ini juga menjadi Wakil Sekretaris Partai Golkar Kabupaten Purwakarta. Pada tahun 2002 menjadi Wakil Ketua GM FKPPI, kemudian pada tahun yang sama menjadi Ketua PC Pemuda Muslimin Indonesia dan juga menjadi Sekretaris KAHMI Purwakarta. Karir organisasi di Partai Golkar Kabupaten Purwakarta mencapai puncaknya, ketika beliau berhasil menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kabupaten Purwakarta. Setelah sebelumnya menjadi anggota DPRD Kabupaten Purwakarta, pada tahun 2003 terpilih menjadi Wakil Bupati Purwakarta berdampingan dengan Drs. H. Lily Hambali, MSi sebagai Bupati Purwakarta sampai tahun 2008. Kemudian pada tahun yang sama (2008) tepatnya pada bulan Maret melalui Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang langsung dipilih oleh rakyat, beliau berhasil menjadi Bupati Purwakarta. Berdampingan dengan Drs. H. Dudung B. Supardi, MM yang menjabat sebagai Wakil Bupati. Karir politiknya kembali melesat setelah pada tahun 2010 berhasil terpilih menjadi Sekertaris Jendral Partai Golkar Provinsi Jawa Barat. Namun demikian, beliau tetap mengutamakan keluarganya. Buah perkawinannya dengan Anne Ratna Mustika, dikaruniai dua orang putra, yaitu Maulana Akbar Ahmad Habibie dan Yudistira Manunggaling Rahmaning Hurip.**.

Logo Pemda

1. Segi berwarna hitam berpelat merah Dimaksudkan bendungan serba-guna Jatiluhur, yang merupakan kebanggaan dan kemakmuran rakyat. 2. Lengkung berwarna hijau gelombang putih dan biru Dimaksudkan Situ Buleud 3. Rumah berwarna merah dan kuning Menggambarkan Gedung Kresidenan yang bersejarah, keagungan daerah Purwakarta, atapnya berbentuk gunung Tangkuban Perahu, dihubungkan dengan legenda rakyat, mengenai bendungan sungai, cerita Sangkuriang. 4. Padi dan kapas Merupakan lambang kemakmuran yang tidak bisa terpisahkan, sesuai pula dengan penghidupan rakyat Kabupaten Purwakarta yang sebagian besar hidup dari pertanian. * Keterangan: 1. Lambang berbentuk segi lima: sesuai dengan dasar negara yaitu Pancasila yang merupakan tameng Bangsa Indonesia. 2. Pelat merah bertuliskan "Wibawa Karta Raharja": merupakan semboyan yang berarti daerah yang penuh dengan nuansa keagamaan yang selamanya aman dan makmur. * Keterangan Warna: 1. Hijau Muda: harapan bagi masa depan daerah Purwakarta untuk terus membangun suatu daerah yang adil, makmur dan sejahtera. 2. Hitam: ketuhanan dan ketekunan hati. 3. Kuning: keagungan/kebesaran daerah. 4. Merah: tekad perjuangan bangsa yang pantang mundur, rela bermandi darah daripada menyerah. 5. Putih: kesucian/keikhlasan hati rakyat dalam menanggulangi segala cobaan dan penderitaan. 6. Biru: kesetiaan rakyat terhadap nusa, bangsa dan agama. 7. Hijau Tua: keagamaan masyarakat Purwakarta merupakan masyarakat yang teguh agama, mereka membenci orang-orang yang munafik dan orang-orang yang melalaikan kewajiban untuk berbakti kepada Tuhan. Mereka semua yakin bahwa dari segala kebesaran dan kemajuan daerahnya ialah petunjuk serta lindungan Tuhan YME. (sumber:purwakartakab.go.id)